} -->

Subscribe

RSS Feed

Powered By

Skin Design:
Orang Jawa Skins

Powered by Blogger

Kamis, 01 Juli 2010

Download Video Mesum Luna Maya Ariel Peterpan

Sebenarnya menurut kami masalah ini bisa cepat diselesaikan, salah satunya adalah luna maya atau ariel memberikan konfirmasi kepada media. Karena apabila semakin terlihat seperti lari dari permasalahan maka akan membuat perkiraan lain muncul.

Ada beberapa orang yang memberi informasi bahwa berita video tersebut adalah benar, kejadian berawal ketika handphone luna maya hilang dan beredarlah video tersebut. Kita bisa berkata, ini karena mirip dengan luna maya jadi dibesar-besarkan, coba jika mirip dengan seseorang yang tidak terkenal atau seorang artis yang sudah biasa video mesumnya beredar, ya pasti biasa saja.

Kami sendiri mendukung luna maya dan ariel agar cepat keluar dari permasalahan ini, video tersebut asli atau palsu kami tetap akan memberikan dukungan karena yang menjadi permasalahan besar bukanlah video pribadi itu, tapi video tersebut beredar di internet dan yang seharusnya disalahkan adalah orang yang mengedarkan video mesum tersebut. Read More......

Aksi Borong Tempo "Rekening Gendut Polisi" Go International

Aksi borong Majalah Tempo edisi terbaru dengan judul sampul "Rekening Gendut Perwira Polisi" go international. Situs Financial Times menulis aksi itu dengan judul "The disappearing magazine and Indonesian media freedom", Rabu (29/6).

Financial Times menulis bahwa aksi borong itu bagai sejarah zaman era diktator Indonesia ketika tidak ada kebebasan pers.

Langkah terang-terangan untuk mengontrol informasi, tulis Financial Times, menggambarkan buruknya reformasi di negara demokrasi besar ini. Media Indonesia diakui lebih bebas dibandingkan masa sebelumnya, namun kepentingan bisnis yang kuat, sensor pemerintah, kerap menguji industri media. Tempo, majalah nasional terkemuka, menyatakan mencetak ulang 150 ribu eksemplar untuk dijual umum.

Financial Times mengatakan para investor internasional, harus memperhitungkan hal ini. Jika jurnalisme lokal ditekan, begitu juga aliran informasi kepada orang asing.

Wahyu Muryadi, Pemimpin Redaksi Tempo, mengatakan kejadian itu adalah ketiga kalinya dalam lima tahun majalah ini dibeli grosir sebelum mencapai pembaca. Semuanya melibatkan penyelidikan kasus korupsi. Muryadi mengatakan majalah ini "tidak dalam posisi menuduh pihak manapun dan kami tidak menyelidiki siapa di belakang menghilangnya majalah."

Media dan kebebasan akademik, kata Financial Times, berada di bawah tekanan, meskipun pertumbuhan spektakuler di televisi hiburan dan penggunaan Internet.

Tidak seorangpun membicarakan kembalinya sensor dan kontrol negara. Tapi di negara berkembang Asia pertempuran untuk kebebasan media adalah pertempuran di mana kemenangan awal kebebasan pers adalah segalanya dan sesuatu yang tak terelakkan. "Ini lebih menyerupai perang gerilya berlarut-larut." Read More......

Mengapa Tempo Memakai Sampul Celengan Babi

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Wahyu Muryadi meminta semua pihak menginterpretasi cover majalah Tempo edisi 28 Juni-4 Juli "Rekening Gendut Perwira Polisi" dengan tenang dan pikiran jernih.

"Kami sama sekali tidak punya motif melecehkan institusi Kepolisian RI. Jika ada yang menyamakan polisi dengan babi itu keliru besar," kata Wahyu, Rabu (30/6) menanggapi rencana gugatan yang akan dilayangkan Mabes Polri kepada Majalah Tempo.

Wakil Juru Bicara Markas Besar Kepolisian Brigadir Jenderal Zainuri Lubis hari ini mengatakan Mabes Polri telah menyiapkan materi gugatan untuk Majalah Tempo.

Kata Zainuri, Mabes Polri masih mempertimbangkan apakah akan menggugat perdata atau pidana Majalah Tempo. Untuk gugatan perdata, alasannya pemberitaan itu dinilai menjelekan institusi kepolisian. Karenanya, Polri meminta Majalah Tempo untuk minta maaf dan mengembalikan nama baik institusi. “Polri kan tidak pernah melakukan kejahatan tapi kalau orangnya mungkin,” ujarnya.

Sedangkan gugatan pidana, Majalah Tempo dianggap menghina institusi Polri dengan menampilkan gambar perwira yang menggiring celengan babi pada sampulnya. “Itu penghinaan, anggota Polri dan keluarga kecewa. Termasuk saya, tidak pernah menggiring celengan babi.”

Menurut Wahyu, Tempo memiliki empat alasan memilih celengan babi untuk menyimbolkan beberapa rekening Perwira Tinggi Kepolisian tersebut. Pertama, dari asal bahasa celengan diambil dari celeng yang artinya babi hutan.

Kedua, sejak zaman Majapahit terakota celengan juga selalu dalam bentuk babi. Ketiga, piggy bank (celengan) di luar negeri juga berbentuk babi. "Desain grafis Majalah yang masih muda-muda mengikuti perkembangan tren saat ini. Di film Toys Story yang sedang tren, artisnya si babi," katanya menjelaskan alasan keempatnya.

Kata Wahyu meski banyak ancaman, Tempo tak pernah khawatir dalam pemberitaan selanjutnya. "Kami yakin dan menghormati Polisi sebagai aparat penegak hukum," katanya. Read More......