} -->

Subscribe

RSS Feed

Powered By

Skin Design:
Orang Jawa Skins

Powered by Blogger

Jumat, 24 April 2009

Mungkinkan menangkal virus tanpa anti virus ?

Bahkan dengan anti virus yang selalu terupdatepun sebagian virus (terutama made in lokal) masih bisa masuk dan merusak software di PC kita.

Sebenarnya hal tersebut mungkin saja.

Analogi sebagai Mahluk Hidup
Sebagai mahluk hiduppun kita tidak perlu belajar kedokteran untuk mengetahui bahwa kita sakit dan perlu istirahat. Yang perlu kita ketahui adalah jika timbul gejala-gejala abnormal, itu artinya kita mulai sakit dan perlu istirahat. Misalnya :
• Biasanya kita doyan makan, tapi kali ini semua makanan mulai terasa tidak enak
• Biasanya kita selalu tidur nyenyak, tapi kali ini kita selalu terbangun tengah malam
• Biasanya temperatur badan kita 37*C, tapi kali ini temperatur menjadi 38*C
Jika kejadian2 abnormal tadi terlihat, artinya kemungkinan besar kita sakit dan harus istirahat. Dengan istirahat cukup kita akan sembuh sendiri. Atau paling tidak bisa bertahan sampai kita pergi ke dokter untuk berobat.

Keadaan yang sama juga berlaku di dunia komputer.

Komputer terserang Virus
Komputer yang terserang viruspun sebenarnya secara kita sadari atau tidak akan berlaku secara abnormal. Misalnya tiba-tiba mengirim email sendiri ke sejumlah kontak yang kita miliki, atau tiba-tiba melakukan perubahan pada beberapa file di system, dan sebagainya.

Tanpa tool yang tepat semua kejadian abnormal tadi tidak akan kita sadari, sampai akhirnya komputer menjadi tempat subur untuk jutaan virus yang berkembang biak, dan akhirnya kita tahu setelah terlambat : hard disk corrupt, komputer tidak bisa boot up lagi dan sebagainya.

Cisco Security Agent
Untuk mengetahui perilaku komputer yang berlaku sedikit menyimpang karena terinfeksi virus, kita memerlukan hanya sebuah software HIDS (Host based Intrusion Detection System) saja. Salah satu contoh HIDS yang sangat ampuh sampai saat ini adalah Cisco Security Agent (CSA)

Cisco Security Agent merupakan software kecil yang dipasang di sebuah PC yang sehat. CSA akan memperkuat PC anda dengan perlindungan terhadap perilaku abnormal yang disebabkan apapun (misalnya serangan virus, atau pelanggaran terhadap aturan keamanan kantor dst). Untuk sebuah perusahaan dengan banyak karyawan, CSA yang terpasang disemua komputer karyawan bisa dikontrol melalui sebuah CSA management console (sebuah pengendali CSA secara terpusat yang menentukan aturan2 perusahaan).

Pemasangan pada PC yang sehat sangat penting, karena CSA tidak bisa mendeteksi keberadaan virus pada saat CSA terpasang. CSA hanya bereaksi pada saat virus yang sudah tertanam tadi mulai bergerak (misalnya ingin mengirimkan file2 rahasia ke luar dsb). Pada saat itu, CSA segera tahu dan segera membunuh virus tadi (seperti kita membunuh kutu yang ada dikepala, tinggal dipites saja).

Kesimpulan
Nah dengan kemampuan seperti ini, kita bisa pastikan bahwa selama CSA aktif, tidak akan ada virus apapun yang bisa bekerja. Jadi anda bisa bekerja dengan cukup aman, meskipun anda tidak pakai anti virus.

Namun demikian Anda tetap disarankan untuk menginstall anti virus, karena anti virus akan mendeteksi virus2 yang non-aktif pada saat itu. Sehingga dengan kombinasi CSA dengan Anti Virus, Anda akan mendapatkan suatu sistem komputer yang benar-benar kebal terhadap virus. Read More......

Rabu, 22 April 2009

Tips Awet Baterai

Perlu diakui, kualitas baterai MacBook dan MacBook Pro saat ini lebih rendah dibandingkan pada masa iBook dan PowerBook. Apalagi dengan terbatasnya stok baterai baru di Indonesia, rasanya kita perlu membenahi cara kita dalam merawat dan menggunakan baterai notebook Apple.
Baterai yang digunakan notebook Apple adalah Lithium-Ion yang diklaim mampu menghasilkan performa maksimal meski dengan perawatan minimal. Kali ini MWI mengumpulkan tips agar baterai Anda lebih panjang umur dan tahan lama.
Usia baterai sangat berpengaruh dari aplikasi yang kita gunakan. Misalnya, menjalankan Adobe Photoshop untuk mengerjakan file gambar berukuran A4 akan menguras baterai lebih cepat dibandingkan hanya menjalankan Safari untuk kegiatan browsing.
Apple juga mengklaim setiap baterai mampu bekerja optimal hingga cycle-nya mencapai 300. Beberapa kasus yang MWI jumpai, seringkali pemilik notebook mengeluhkan baterainya sudah drop padahal cyclenya belum 100. Dan ada juga yang tetap tangguh meski cyclenya melebihi 300. Semua itu tergantung bagaimana cara kita menggunakannya.
Untuk mengetahui seberapa banyak cycle baterai Anda, buka System Profiler melalui About This Mac > More Info... dan pilih kolom Power di sebelah kiri.
Pengukuran cycle dapat Anda simak pada tabel dibawah ini:
Apabila status baterai Anda menunjukkan tanda Check Battery, maka Anda perlu merawatnya sesegera mungkin sebelum ia jatuh sakit.

Software
Secara software, Anda dapat melakukan hal berikut ini untuk menghemat baterai:
1. Mengurangi Kecerahan / Brightness Layar
Buka System Preferences > Displays dan atur slider-nya senyaman mungkin.
2. Matikan Bluetooth atau AirPort bila tak digunakan
Meski tidak digunakan, Bluetooth dan AirPort memerlukan suplai tenaga untuk tetap beroperasi. Jadi matikanlah bila tidak diperlukan.
3. Matikan Dashboard
Dashboard beserta Widget yang berada di belakang layar juga membebani kerja prosesor. Bila Anda tak memerlukannya sama sekali, usah diakses sejak Anda menyalakan Mac Anda. Atau matikan dengan cara berikut:
Buka Terminal (/Applications/Utilities/Terminal.app) dan ketik:
defaults write com.apple.dashboard mcx-disabled -boolean YES
Ubah YES menjadi NO untuk mengaktifkannya kembali.
4. Menjalankan Aplikasi Seperlunya
Sederhana namun dampaknya besar sekali. Cobalah untuk berlatih dan kelak manfaatnya akan terasa saat Anda berada di tempat yang tak memiliki listrik.
5. Mematikan Salah Satu Core Prosesor
Hanya berlaku untuk Mac-Intel dan Anda bisa mengikuti petunjuknya disini.

Hardware
1. Keluarkan CD / DVD bila tidak digunakan
Terkadang kita lupa akan kepingan CD di dalam notebook masih berputar. Pastikan untuk mengeluarkannya bila tak digunakan, selain untuk menghemat baterai, juga menghindari kejadian CD tersangkut bila notebook dijinjing.
2. Menguras isi Baterai minimal sebulan sekali
Langkah ini bertujuan agar elemen ion di dalam baterai senantiasa bergerak. Terutama bagi Anda yang kerap bekerja dalam posisi charging.
Berikut ini langkah agar ion baterai kembali sehat:
o Gunakan Notebook hingga ia sleep dengan sendirinya.
o Biarkan tetap tertidur selama 5 jam atau lebih hingga indikator sleepnya padam.
o Charge kembali hingga 100%
Nah kini semoga Anda dapat lebih baik dalam merawat baterai notebook kesayangan Anda Read More......

Tiga Partisi pada Boot Camp

Skema tiga partisi pada hard disk tampaknya mulai digemari di kalangan pengguna Mac-Intel belakangan ini. Tiga partisi ini masing-masing diisi oleh Mac OS X, Windows, dan partisi terakhir untuk Data.
Skema ini diyakini mempermudah kita saat bekerja antar sistem operasi, karena file-file yang tersimpan pada partisi Data dapat digunakan oleh kedua sistem operasi.
Boot Camp sebetulnya tidak mendukung skema tiga partisi atau lebih. Boot Camp hanya mendukung dua partisi, Mac dan Windows saja. Namun pada artikel ini, MWI akan memberikan tips singkat bagaimana membangun skema tiga partisi (Mac, Windows, dan Data) pada Mac OS X Leopard yang telah memiliki dukungan Boot Camp didalamnya.
Tips ini ditujukan bagi Anda yang belum memiliki partisi diluar Mac OS X pada hard disk. Untuk memulai membangun tiga skema partisi ini, ikuti langkah berikut ini:
1. Buka aplikasi Boot Camp Assistant dari folder Applications/Utilities.
Tentukan ukuran partisi Anda secukupnya. Pada saat diminta menginstall Windows, pilihlah Later, karena kita akan membuat sebuah partisi untuk Data terlebih dahulu.
2. Kemudian, buka aplikasi Disk Utility dari folder yang sama. Arahkan mouse Anda ke kolom hard disk dan pilih tab 'Partition'. Disana Anda akan menemukan hard disk Anda memiliki dua partisi.
Lalu tambahkan sebuah partisi bernama Data dengan menekan icon + (plus). Aturlah ukurannya dan biarkan format partisi Data ini sebagai 'Mac OS X Extended (Journaled)'. Karena nantinya partisi Data ini akan kita ubah formatnya menjadi FAT.
Pastikan pula partisi Data ini berada diatas partisi BOOTCAMP. Bila Anda meletakannya dibawah partisi BOOTCAMP, maka kemungkinan besar Windows Anda tidak dapat dibooting.
Tekan Apply untuk melakukan semua perubahan tersebut.
Masukkan CD Installer Windows, restart mesin Anda dan tahan tombol C untuk membootingnya.
3. Pada layar instalasi Windows, pilihlah partisi BOOTCAMP. Lalu di layar berikutnya, format sekali lagi partisi tersebut menjadi FAT atau NTFS. Dan pilih opsi Quick agar tidak berlangsung terlalu lama.
Setelah instalasi filesystem selesai, Anda akan diminta merestart mesin. Restart dan tahan tombol option ketika bunyi booting terdengar untuk masuk ke menu Boot Camp dan pilihlah partisi Windows (bukan CD Installer Windows). Lanjutkan instalasi Windows Anda.
4. Ketika instalasi Windows telah selesai. Kini giliran menginstall hardware driver yang dapat Anda temui pada DVD Installer #1 Leopard Anda.
Restart dan masuklah kembali ke Mac OS X setelah semuanya selesai.
5. Sekarang kita akan mengubah partisi Data menjadi format FAT.
Perlu diingat, secara default Mac OS X tidak memiliki akses untuk menulis data ke dalam partisi berformat NTFS. Plug-in tambahan seperti Paragon NTFS (± Rp 400rb), MacFUSE (Free), atau NTFS-3G (Free) dapat membantu Anda.
Buka Disk Utility, dan klik partisi Data. Pilih tab 'Erase' dan tentukan 'Volume Format'-nya sebagai FAT. Lanjutkan dengan menekan tombol Erase.
6. Kini partisi Data Anda telah siap digunakan baik pada Mac OS X ataupun Windows. Bila Anda ingin mengubahnya menjadi format NTFS, restart dan masuklah kedalam Windows.
Buka Command Prompt dari menu Start > Run > cmd.
Lalu ketik: convert D: /fs:ntfs dan tekan enter.
D: adalah drive partisi Data.
Ubah apabila drive Data Anda menggunakan alphabet yang berbeda.
7. Selesai!
Kini Anda dapat menggunakan partisi Data untuk menyimpan semua file-file penting Anda, file iTunes, ataupun menggunakannya sebagai home directory untuk Mac dan Windows Anda. Read More......

Apa itu Boot Camp?

Pertanyaan yang kerap terlontar saat kali pertama kita menggunakan Mac Intel adalah, Apa itu Boot Camp? bisakah kita menginstall sistem operasi lain tanpa Boot Camp? dan apakah Windows yang terinstall pada Mac bisa terkena virus?
Dalam tulisan ini, MWI akan mencoba menulis gambaran sekilas tentang arti dan kegunaan Boot Camp yang mulai diperkenalkan Apple pada April 2006 untuk mendongkrak penjualan produknya ketika beralih dari platform PowerPC menjadi Intel.
Pertama-tama kita harus melepaskan pikiran kita tentang paradoks "Mac bukanlah PC" terlebih dahulu. Karena kini Mac-Intel sebetulnya adalah murni sebuah PC yang berbalut keanggunan estetika desain dalam kombinasi hardware yang menakjubkan.
Betul. Kita bisa menginstall Windows Vista ataupun sistem operasi lainnya di Mac-Intel; MacBook, MacBook Pro, Mac Mini, iMac, dan MacPro, tanpa Mac OS X sama sekali. Tentunya sistem operasi yang dapat diinstall adalah OS yang mendukung EFI, seperti Windows Server 2003, Windows XP 64-bit, Windows Vista, dan distro Linux dengan kernel terbaru.
Apa itu EFI?
EFI (Extensible Firmware Interface) adalah generasi penerus BIOS yang telah umum digunakan pada PC sejak tahun 1980an. Teknologi yang dikembangkan oleh Intel ini secara signifikan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada di BIOS dan sesegera mungkin akan menggantikan BIOS pada perkembangannya.
Lantas, Boot Camp itu sendiri sejatinya merupakan "sepaket aplikasi" yang mampu meniru, atau bahasa teknisnya: meng-emulasi EFI agar bertindak selayaknya BIOS. Sehingga dengan Boot Camp, kita mendapat sebuah kemudahan untuk menginstall OS yang belum mendukung EFI, seperti Windows XP SP2.
Paket dalam Boot Camp terdiri dari:
• Boot Camp Assistant:
Aplikasi untuk memudahkan proses partisi hard disk.
• Boot Manager:
Tampilan interface untuk memilih OS ketika booting dengan tombol Option.
• EFI Emulation Driver:
Driver untuk meng-emulasi EFI agar bekerja seperti BIOS.
• Windows Hardware Driver:
Driver Windows untuk hardware, seperti soundcard, display, AirPort, FireWire, iSight, dll.
Karena kini platform Mac dan PC adalah sama, maka beberapa hacker berhasil melakukan reverse-engineering atau peniruan berdasarkan metoda terbalik agar Mac OS X mampu berjalan di PC, dengan sebutan yang lebih dikenal dengan OSX86 / Hackintosh.
Jadi anggapan bahwa Mac adalah sesuatu yang jauh berbeda dengan PC adalah keliru. Yang membedakan saat ini hanyalah sistem operasinya saja. Sebuah sistem operasi berbasis BSD yang berasal dari turunan UNIX dan seringkali digunakan untuk menangani beban berat seperti server telekomunikasi. Tangguh dan "aman".
Kata "aman" tersebut perlu MWI tekankan disini. Karena menciptakan kondisi yang betul-betul aman, sebut saja 95%, adalah hal tak mudah dan memerlukan pemahaman dari pengguna itu sendiri.
Namun sistem yang diterapkan oleh UNIX sangat jauh berbeda dengan apa yang ada pada lingkungan Windows. Pada sistem operasi UNIX dan keturunannya —termasuk Linux, setiap user memiliki level serta batasan wewenang (privileges) yang sangat ketat. Tak satupun hal yang bisa masuk kedalam sistem apabila tidak diberi otentifikasi, dalam hal ini adalah password.
Maka bila saat Anda membaca artikel ini tanpa password yang melindungi account Anda, lindungilah segera. Virus memang sulit menembus koridor pertahanan Mac OS X, namun penyusup tetap mampu.
Begitu pula saat Anda menginstall Windows pada mesin Mac. Windows tersebut sangat mudah terjangkit virus, trojan, dan malware lainnya. Baik saat Anda menginstallnya secara native ataupun virtual melalui VMware Fusion, Parallels, dan VirtualBox.
Namun virus yang berkembang biak di Windows yang terinstall secara native atau virtual seperti yang telah disebutkan diatas, tidak akan menyebar ke Mac OS X Anda. Ini disebabkan adanya perbedaan bahasa pemrograman yang digunakan masing-masing sistem operasi dan virus itu sendiri.
Lalu, bisakah kita menginstall OS lain tanpa Boot Camp?
Jawabannya adalah bisa.
Cobalah memasukkan CD/DVD Installer milik OS yang mendukung EFI. Tahan tombol 'C' saat booting berlangsung. Anda akan segera masuk ke dunia yang sebelumnya banyak orang menyebutnya mustahil.
Atau, gunakan alternatif Boot Camp seperti rEFIt, apabila Anda ingin mempertahankan Mac OS X tetap terinstall pada mesin Anda. Begitu juga para pengguna Mac OS X Tiger yang Boot Camp-nya telah expired dapat menggunakan rEFIt.
rEFIt adalah rival dari Boot Camp yang tersedia secara open-source. Perlu diingat bahwa rEFIt tidak hadir dalam paket yang lengkap seperti Boot Camp, melainkan hanya driver untuk emulasi EFI saja.
Jadi, Anda tetap harus melakukan defragmentasi hard disk dengan iDefrag (±Rp 320.000,-) sebelum mempartisi hard disk secara manual menggunakan aplikasi seperti iPartition (±Rp 455.000,-). Dan kemudian mendownload driver Windows satu-persatu setelah Windows terinstall dengan baik.
Apabila aplikasi diatas tergolong mahal untuk kantong Anda, masih ada alternatif lain yang gratis dan open-source, seperti GParted (Gnome Partition Editor).
Semoga ulasan singkat mengenai Boot Camp beserta kegunaannya ini bermanfaat bagi para pengguna Mac tercinta Read More......

Kamis, 02 April 2009

Tutorial Lengkap Google Adsense

Ternyata tidak gampang mengelola Adsense. Saya pikir dulu semua serba mudah namun ternyata sangat - sangat sulit… namun saya mesti belajar dan terus belajar, hingga akhirnya saya mendapatkan banyak panduan tentang Adsense yang sudah saya kunjungi dan saya kumpulkan menjadi satu disini.

Berikut rangkuman adsense tersebut :

1. Panduan ringkas tahap cara memulai adsense setelah aplikasi anda di approve oleh om Google. Mau melihat silakan KLIK DISINI
2. Apabila anda tidak terbiasa dengan Templates Classic dan kesulitan dalam memasukkan kode-kode HTML yang diberikan, silakan lihat panduan cara memasukkan memasukkan kode HTML ke dalam blog maupun web anda silakan LIHAT DISINI
3. Peng-optimalan adsense dengan saluran silakan Klik
4. Contoh - contoh format tampilan iklan yang disediakan oleh Google Adsense, mau melihat silakan KLIK DISINI Read More......

Rabu, 01 April 2009

Cara cepat meraup dollar dari internet

Berbagai cara dilakukan para netter untuk meraup penghasilan online via internet, mulai dari cara-cara legal yang tergolong dalam white hat hingga cara-cara yang berbau porno grey dan black hat. Ada sebuah metode yang cukup kontraversial di internet, kenapa saya katakan kontraversial? karena hingga saat ini cara ini masih mengambang kelegalitasannya dalam artian banyak yang mengatakan cara ini boleh dilakukan namun banyak juga yang mengatakan cara ini adalah cara yang tidak boleh dilakukan dan mengandung segudang resiko jika melakukannya… cara tersebut yaitu adalah AutoBlog.
Sesuai dengan namanya autoblog adalah suatu cara untuk membuat sebuah blog berjalan secara otomatis, dalam artian blog tersebut akan mendapatkan konten/isi/tulisan otomatis dalam waktu yang telah ditentukan tanpa pemilik blog tersebut mengupdatenya, seperti misalnya dengan menggunakan Wordpress + plugin FeedWordpress + Akismet dan plugin-plugin lain yang mendukung maka blog tersebut bisa dengan mudahnya terupdate otomatis tanpa perlu campur tangan pemilik blog tersebut atau dengan kata lain pasang dan tinggalkan!
Dengan menggunakan autoblog ini maka frekuensi update blog tersebut menjadi lebih cepat dan tentu saja search engine seperti Google menyukai hal ini sehingga anda bisa mendapatkan traffic yang banyak dari search engine ini + belum lagi link dan pingback dari blog yang diambil artikelnya, nah kalau sudah banyak visitor maka blog tersebut bisa mendapatkan banyak keuntungan jika blog tersebut di-monetizing-kan seperti misalnya dipasang iklan dari Google Adsense, Adbrite, Affiliate dsb sehingga bisa menghasilkan dollar secara otomatis setiap harinya.
Namun belakangan ini autoblog sudah diragukan ketajamannya bahkan pemilik blog yang menggunakan cara ‘kotor’ ini merasa rugi mengapa?
Mengirimkan query yang terus menerus ke Google maka blog anda bisa dideteksi sebagai blog spam dan blog atau bahkan ip anda bisa diban oleh Google.
AutoBlog pada umumnya mengambil konten dari blog lain melalui rss feed, dengan cara ini maka berpeluang besar menghasilkan duplicate content meskipun anda telah menginstal plugin tambahan untuk mengatasi ini namun tetap saja sulit untuk menghindari duplicate content dari rss feed.
Pemilik Blog cepat atau lambat akan mengetahui bahwa materi blognya diambil, maka jika ini terjadi pemilik blog bisa dilaporkan kepada Google agar memban blog anda dengan alasan melanggar hak cipta bahkan hosting anda pun dapat memban anda dengan alasan memberatkan server dan melanggar hak cipta.
Banyak netter yang merasa dirugikan oleh metode ini, maka para blogger bisa mengadukan autoblog ini, salah satunya melalui Google Webmaster Tool.
Bagi anda yang memasang Adsense & Adbrite dsb di blog yang autoblog maka akun anda berpeluang kena ban juga Read More......